Selasa, 13 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN KUBIS


1. CULTIVAR / VARIETAS.
Globe master, Emerald Cross Hybrid, Copenhagen, Green cup, Ecarliana, Green point,Savoy king Hybrid dan masih banyak varietas lainya.
2. SYARAT TUMBUH.
      Iklim
      Pengaruh angin dirasakan pada evaporasi lahan dan evapotranspirasi tanaman.
      Laju angin yang tinggi dalam waktu lama (kontinyu) mengakibatkan
      keseimbangan kandungan air antara tanah dan udara terganggu, tanah kering dan
      keras, penguraian bahan-bahan organik terhambat, unsur hara berkurang dan
      menimbulkan racun akibat tidak ada oksidasi gas-gas beracun di dalam tanah.
      Disebutkan jumlah curah hujan 80% dari jumlah normal (30 cm) memberikan
      hasil rata-rata 12% dibawah rata-rata normal
      Stadia pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemah sehingga memerlukan
      naungan untuk mencegah cahaya matahari langsung yang membahayakan
      pertumbuhan bibit. Sedangkan pada stadia pertumbuhan diperlukan intensitas
      cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan naungan.
     Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24 derajat C dengan suhu
     optimum 17 derajat C. Untuk waktu singkat, kebanyakan varietas kubis tahan
      dingin (minus 6-10 derajatC), tetapi untuk waktu lama, kubis akan rusak kecuali
      kubis berdaun kecil (<3> 9).
      Kandungan air tanah yang baik adalah pada kandungan air tersedia, yaitu pF
      antara 2,5-4. Dengan demikian lahan tanaman kol memerlukan pengairan yang
      cukup baik (irigasi maupun drainase).
      Ketinggian Tempat
      Tanaman kubis dapat tumbuh optimal pada ketinggian 200-2000 m dpl. Untuk
      varietas dataran tinggi, dapat tumbuh baik pada ketinggian 1000-2000 m dpl.
3.  PERSEMAIAN.
     Pembibitan
     Persyaratan Benih
     Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
     a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
     b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
     c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta
         bersih dari kotoran.
     d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
     e) Mempunyai daya kecambah 80%.
      f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
   . Penyiapan Benih
     Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan benih dan
     meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara
     penyiapan adalah sebagai berikut:
     -. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis
         yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C
         selama 15-30 menit.
     -. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik
         akan tenggelam.
     -. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih
         cepat berkecambah
    Kebutuhan benih per hektar tergantung varietas dan jarak tanam, umumnya
    dibutuhkan 300 gram/ha          
    Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan.
    Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker).
    Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag
    kecil
   Teknik Penyemaian Benih
    Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi persemaian antara lain: (1)
    tanah tidak mengandung hama dan penyakit atau faktor-faktor lain yang
    merugikan; (2) lokasi mendapat penyinaran cahaya matahari cukup; dan (3) dekat
    dengan sumber air bersih.
    Penyemaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
    -. Penyemaian di bedengan
        Sebelum bedengan dibuat, lahan diolah sedalam 30 cm lalu dibuat bedengan
        selebar 110-120 cm memanjang dari arah utara ke selatan. Tambahkan ayakan
        pupuk kandang halus dan campurkan dengan tanah dengan perbandingan 1:2
        atau 1:1. Bedengan dinaungi dengan naungan plastik, jerami atau daun-daunan
        setinggi 1,25-1,50 m di sisi timur dan 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian dapat
       dilakukan dengan dua cara, yaitu disebar merata di atas bedengan atau disebar di
       dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm.Selanjutnya tutup dengan tanah tipis dan siram
        dengan air.
    -. Penyemaian di polybag
        Dengan cara ini, satu per satu benih dimasukkan ke dalam  polybag kecil yang
        berukuran 7-8 cm x 10 cm. Media penyemaian adalah campuran tanah halus
        dengan pupuk kandang dengan perbandigan 2:1 atau 1 : 1.
              Masukan benih  satu – satu ke dalam polibag plastic yang sudah di isi   media
              tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm. tutup tipis dengan tanah atau pupuk kandang matang.
              Siram air pakai gembor penyiraman , dan terakhir tutup pakai daun pisang untuk
              menjaga kelembaban.Setelah tumbuh ke   cambah buang penutup daun pisang.
              Siram pagi dan sore. Lihat kondisi tanah.
        Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
  Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari tergantung cuaca.
  Pengatur naungan persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai
  pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya matahari terlalu panas dan kurang
  menguntungkan bagi bibit.
  Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu
  pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang
  tumbuh disela-sela tanaman pokok.
  Dilakukan pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gram/liter dan
  penyemprotan pestisida ½ dosis jika diperlukan.
  Hama yang menyerang biji yang belum tumbuh dan tanaman muda adalah semut,
  siput, bekicot, ulat tritip, ulat pucuk, molusca dan cendawan. Sedangkan, penyakit
  adalah penyakit layu. Pencegahan dan pemberantasan digunakan Insektisida dan
  fungisida.
3. PENGOLAHAN LAHAN / TANAH.
   Lahan sebaiknya bukan lahan bekas ditanami tanaman famili Cruciferae lainnya.
   Dilakukan pengukuran pH dan analisa tanah tentang kandungan bahan organiknya
   untuk mengetahui kecocokan lahan ditanami kol/kubis.

Tanah digemburkan dan dibalik dengan dicangkul atau dibajak sedalam 40-50 cm, dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari selama 1-2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber patogen.
      Lalu  di buat bedengan / guludan selebar 80 – 100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar
       bedengan / guludan 40 -50 cm.
       Pengapuran hanya di lakukan jika PH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur
      yang sesuai  nilai PH tanah , tetapi umumnya  berkisar antara 1 -2 ton / ha dalam bentuk
      kalsit atau dolomit. Kapur di campurkan merata pada saat pembuatan bedengan./
      guludan. Untuk pemupukan dasar campurkan 13 -18 ton / ha pupuk kandang, atau pakai
      campuran pupuk makro UREA 87 kg,+ ZA 187 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg/ha
     (.Rekomondasi untuk tanaman Brokoli pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P
      dan K sedang ).

4. PENANAMAN.
 Pemindahan dilakukan bila bibit telah mempunyai perakaran yang kuat. Bibit dari
 benih/biji siap ditanam setelah berumur 6 minggu atau telah berdaun 5-6 helai,
 sedangkan bibit dari stek dapat dipindahkan setelah berumur 28 hari.
 Pemindahan bibit dilakukan dengan cara sebagai berikut:
-. Sistem cabut, bibit dicabut dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Bila disemai pada polybag, pengambilan bibit dilakukan dengan cara membalikkan polybag dengan batang bibit dijepit antara telunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk perlahan hingga bibit keluar.  
-. Sistem putaran, caranya tanah disiram dan bibit dengan diambil beserta tanahnya 2,5-3 cm dari batang dengan kedalaman 5 cm.
Penentuan Pola Tanam                                                                                        Penentuan pola tanam tanaman sangat bergantung kesuburan tanah dan varietas tanaman dengan jarak tanam 50 x 50 cm. Pola penanaman ada dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar; pola segi tiga sama sisi; pola segi empat dan pola barisan (barisan tunggal dan barisan ganda). Pola segi tiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena didapatkan jumlah tanaman lebih banyak.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran garis tengan 20-25 cm sedalam 10-15 cm.
 Cara Penanaman
-. Waktu tanam yang baik yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00, karena pengaruh sinar matahari dan temperatur tidak terlalu tinggi.
-. Pilih bibit yang segar dan sehat (tidak terserang penyakit ataupun hama).
-. Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang atau, ditanam bersama dengan bumbungnya, bila disemai pada polybag plastik maka dikeluarkan terlebih dahulu dengan cara membalikkan polybag dengan batang bibit dijepit antara telunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk secara perlahan hingga bibit keluar dari polybag.
-. Bila disemai dalam bedengan diambil dengan solet (sistem putaran), caranya menggambil bibit beserta tanahnya sekitar 2,5-3 cm dari batang sedalam 5 cm.
-. Bibit segera ditanam pada lubang dengan memberi tanah halus sedikit-demi sedikit dan tekan tanah perlahan agar benih berdiri tegak.
-. Siram bibit dengan air sampai basah benar.
5. PEMELIHARAAN.
Penyulaman .
Di lakukan 3-7 hari setelah tanam , dengan mengganti tanaman yang mati atau
tanaman yang tidak sehat pertumbuhanya, dengan bibit baru yang baik dan sehat.
Setelah selesai penyulaman siram dengan air tanaman yang baru di ganti.
   Penyiangan
   Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan tanah sebelum pemupukan
atau bila terdapat tumbuhan lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam karena dapat
merusak sistem perakaran tanaman, bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tidak
dilakukan.
   Pembubunan
   Pembumbunan dilakukan bersama penyiangan dengan mengangkat tanah yang ada
pada saluran antar bedengan ke arah bedengan berfungsi untuk menjaga kedalaman
         parit dan ketinggian bedeng dan meningkatkan kegemburan tanah.
   Perempelan
   Perempelan cabang/tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin untuk menjaga
   tanaman induk agar pertumbuhan sesuai harapan, sehingga zat makanan
   terkonsentrasi pada pembentukan bunga seoptimal mungkin.
   Pemupukan susulan / tambahan.
   Pemupukan susulan I dilakukan dengan Urea 1gram per tanaman melingkari
   tanaman dengan jarak 3 cm disaat tanaman kelihatan hidup untuk mendorong
   pertumbuhan. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 10-14 hari dengan dosis 3-5
   gram, dengan jarak 7-8 cm. Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 3-4 minggu
   dengan dosis 5 gram pada jarak 7-8 cm. Bila pertumbuhan belum optimal dapat
   dilakukan pemupukan lagi pada umur 8 minggu.
   Pengairan dan Penyiraman
  Waktu pemberian air sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada musim
   kemarau, pengairan perlu dilakukan 1-2 hari sekali, terutama pada fase awal
   pertumbuhan dan pembentukan bunga.atau lihat kondisi tanah.

Rabu, 07 November 2012

PENYAKIT PADA TANAMAN WORTEL SMKN 1 NGABLAK

Wortel

(Daucus carota, Linn.)
Sinonim :
Daucus carota, Linn.
Familia :
Apiaceae
Uraian :
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 ineter di atas permukaan laut. Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada sernua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.) - jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis. - jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. - jenis mantes, yakni wortel hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas oranye.

Nama Lokal :
Carrot (Inggris), Carotte (Perancis), Bortel (Belanda); Wortel (Indonesia), Bortol (Sunda), Wortel, Ortel (Madura); Wortel, Wortol, Wertol, Wertel, Bortol (Jawa)

BUDIDAYA TANAMAN KUBIS SMKN 1 NGABLAK


SYARAT TUMBUH
1. Tanaman kubis tumbuh baik pada lahan pertanian yang gembur, mudah menahan air dan tanah tersebut banyak mengandung humus.
2. Tanaman kubis menghendaki iklim dengan suhu relatif rendah, kelembaban tinggi dan tumbuh baik pada ketinggian 1000 - 2000 dpl
PENGOLAHAN TANAH
     Pencangkulan tanah dilakukan sebanyak 2 kali, pencangkulan pertama sedalam 30-40 cm, kemudian dibiarkan dahulu untuk mendapat sinar matahari selama 7 - 10 hari. Baru setelah itu dicangkul untuk kedua kalinya sekaligus diberi pupuk kandang sebanyak 10 - 15 ton /ha dan dibuatkan bedengan selebar 100 cm.
PENANAMAN
1. Tanaman kubis diperbanyak dengan biji. Biji harus disemai terlebih dahulu dengan ditabur dalam barisan dengan jarak 5 cm atau memakai kantong plastik kecil (diameter 6 cm). Kebutuhan benih 500-700 gr/ha (perkecambahan 75 %).
2. Bibit kubis yang telah berumur 1 bulan (berdaun 4-5 helai) dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanaman 40 x 40 cm.
style="text-align: justify;"> PEMELIHARAAN
1. Pemupukan
    Pada waktu berumur 2 dan 4 minggu setelah tanam diberikan pupuk buatan ZA 400 kg/ha, DS 200 kg/ha.
2. Penyiangan
    Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput atau dengan menggunakan herbisida.
3. Hama
    Hama ulat kubis (Plutella maculipennis), dikendalikan dengan Diazinon atau Bayrusil 1-2 cc/1 air dengan frekwensi penyemprotan 1 minggu. Sedangkan ulat kubis (Crocidolonia binotalis) dikendalikan dengan  Bayrusil 13 cc/1 air.
4. Penyakit
    Penyakit busuk akar yang disebabkan Rhizoktonia sp dapat dikendalikan dengan bubur Bordeaux atau fungisida yang dianjurkan. Busuk hitam (Xanthomonas campestris) dan busuk lunak bakteri Erwinia     carotovora dan penyakit pekung Phomalincran, penyakit kaki gajah (Plasmodiophora rassicae) belum     dapat diatasi. Bila ada tanaman yang terserang segera dicabut lalu dibakar.
PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL
    Tanaman kubis dapat dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 2.5 - 3 bulan setelah penyebaran benih. Hasil yang didapat rata-rata lebih dari 150 kw/ha.a

BUDIDAYA TANAMAN STROBERI SMKN 1 NGABLAK


Menanam stroberi tidak harus dilakukan di lahan yang luas, tapi bisa juga di lahan yang sempit dengan menggunakan polybag atau pot.
Budidaya tanaman stroberi dalam pot, tidak hanya dijadikan sarana penyalur hobi, tetapi bisa dikembangkan dalam skala komersial, tentu dengan pengetahuan dan kemauan. Untuk itu perlu diketahui tentang persyaratan budidaya tanaman stroberi.
Syarat Tumbuh
Tanaman stroberi mempunyai kemampuan beradaptasi cukup luas dengan kondisi iklim sebagai berikut :
  1. Suhu udara optimum 17 – 20 C dan suhu udara minimum antara 4 – 5 C.
  2. Kelembaban udara (RH) 80 – 90%.
  3. Penyinaran matahari 8 – 10 jam/hari.
  4. Curah hujan berkisar antara 600 – 700 mm/tahun.
Penyiapan wadah atau tempat tanam
Wadah atau tempat tanam yang biasa digunakan adalah pot. Pot mempunyai banyak jenis dan variasi bentuknya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah ukurannya seimbang dan serasi dengan ukuran tanaman. Selain itu, pot harus dapat menampung media tanam yang cukup agar perakaran tanaman tumbuh dengan leluasa. Ukuran ideal pot adalah berdiameter 7 cm – 20 cm dan di beri lubang keci-kecil di bawahnya. Selain pot, kita juga bisa menggunakan kantong plastik (polybag) yang banyak tersedia di toko-toko alat pertanian dengan berbagai macam ukuran.
Penyiapan medium tanam
Komposisi bahan medium tanam yang biasa digunakan adalah :
a.   Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro dan pupuk kandang    dengan perbandingan 2:1:1.
b.   Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1. c.   Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.
d.   Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.
Pengisian medium tanam ke dalam  pot
Cara-cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau wadah tanam adalah :
a.   Siapkan alat dan bahan, terdiri atas pot (wadah tanam), pecahan bata merah (genting), gembor (emrat), medium tanam, serta sarana penunjang lainnya.
b.   Masukkan selapis pecahan bata merah (genting) ke dasar pot.
c.   Masukkan medium tanam ke dalam pot hingga hampir penuh.
d.   Siram medium tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan  mediumnya cukup basah.
Penyiapan bibit dan penanaman
Tata cara penanaman bibit  tanaman stroberi ke dalam pot adalah sebagai berikut:
a)      Siram medium tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
b)      Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek (menggunting) polybag.
c)      Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali (mengambil) sebagian medium tanamnya.
d)     Tanamkan bibit tepat di tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan medium tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan.
e)      Siram medium tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).
f)       Simpan pot di tempat yang teduh dan lembab selama 7 – 15 hari agar tanaman segar kembali.
Pemeliharaan tanaman
a.   Penempatan pot
Penempatan pot harus memperhatikan kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan sekitarnya. Dan yang lebih penting bahwa tanaman harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
b.  Penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembaban media, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara maksimal.
c.   Penyiangan dan penggemburan medium tanam
gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segara dicabut, hal ini untuk menghindari saling berebut nutrisi dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di gulma tersebut.
d.  Pemupukan
seminggu setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh + TSP setengah sendok teh + KCL setengah sendok teh per pot. Pemupukan selanjutnya dilakukan saat tanaman berumur 1 – 2 bulan setelah tanam dengan Urea setengah sendok teh + TSP 1 sendok teh + KCL 1 sendok teh per pot.
e.  Pemangkasan
pemangkasan dilakukan pada daun yang kering atau rusak. Tanaman yang terlalu rimbun juga harus dipangkas daunnya. Hal ini untuk merangsang pembuahan.
f.  Penggantian pot dan medium tanam (repotting)
Penggantian pot dilakukan bila media tanam dalam pot sudah padat, akar sudah mulai ke permukaan pot dan pertumbuhan tanaman sudah mulai melambat bahkan tidak berbunga atau berbuah.
g.  Perlindungan tanaman
perlindungan  tanaman meliputi penggunaan bibit yg sehat, sterilisasi media tanam, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara selektif sesuai anjuran.
Hama dan Penyakit Tanaman
a.   Kutu Daun (Chaetosiphon fraggaefolii)
b.   Tungau (Tetranychus sp. Dan Tarsonemus sp.)
c.   Ulat tanah (Agrotis segetum)
d.   Kumbang Penggerek Bunga (Anthonomus rubi) dan
kumbang penggerek akar (Otirhynchus rugosostriatus) dan kumbang batang (O. sulcatus).
e.   Kutu Putih (Pseudococcus sp.)
f.    Nematoda (Aphelenchoides atau A. ritzemabos)
g.   Penyakit Kapang Kelabu (Botrytis cinerea)
h.   Busuk Buah Matang
i.    Busuk Rizopus
j.    Empulur merah
k.   Embun Tepung
l.    Daun gosong
m.  Bercak Daun
n.  Busuk daun
o.  Layu vertisillium
p.  Virus

E.  Panen
Tanaman dari stolon dan anakan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam, namun bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan bunga  dibiarkan tumbuh menjadi buah, periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun.
Ciri-ciri buah yang sudah bisa di panen adalah :
1.       buah sudah agak kenyal dan agak empuk;
2.       kulit buah didominasi warna merah  50 -75 % warna merah;
3.       buah berumur 2 minggu sejak pembungaan.

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG SMKN 1 NGABLAK

Pertanian

Budidaya Jagung

 
 
Jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Namun samoai saat ini untuk memnuhi kebutuhan akan jagung kita masih harus mengimpor dari luar negeri karena produksinya belum mencukupi. Padahal ketersediaan lahan budidaya masih luas. Untuk menghasilkan produksi jagung yang tinggi diperlukan teknik budidaya jagung yang tepat.


Yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman jagung adalah:

# Tempat bertanam
Di Indonesia, jagung dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Lahan tempat bertanam akan berpengaruh terhadap perencanaan tanam

# Benih
Benih sebagai bahan utama atau modal pokok dalam budidaya jagung juga harus dipersiapkan. benih yang diperlukan biasanya dikaitkan dengan tujuan dan perencanaan penanaman

# Alat dan Tenaga Kerja
Manusia turut campur tangan dalam usaha penanaman hingga berproduksi, maka pencurahan tenaga memiliki arti penting di dalam proses budidaya jagung. Jumlah tenaga yang dibutuhkan bisa digantikan dengan alat atau mesin untuk mengintensifkan kerja


Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam budidaya jagung adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan tanah
Mengolah tanah untuk media pertanaman dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur sehingga keadaan aerasi dapat diperbaiki.

2. Penanaman
Jagung ditanam untuk diambil hasilnya. Oleh karena itu penanaman jagung perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harapan produksi yang akan diperoleh. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: waktu tanam, jarak tanam, cara menanam jagung, dll

3. Perawatan dan Pemupukan
Seperti tanaman budidaya yang lain, jagung juga perlu dirawat dan dipupuk supaya hasil panennya maksimal. Perawatan tanaman jagung bisa berupa  membuang tanaman gulma yang ada di sekitar tanaman jagung, irigasi yang baik, serta pemberian pupuk sesuai kebutuhan.


4. Penentuan waktu panen
Hasil panen jagung tidak semua berupa jagung tua atau matang fisiologis, tergantung dari tujuan panen. Penentuan waktu panen untuk jagung tergantung dari jenis jagung yang ingin didapatkan, yaitu baby corn, jagung untuk sayur/rebus, dan biji kering

Selasa, 06 November 2012

PEMBIBITAN TANAMAN CABE SMKN 1 NGABLAK

DALAM POLYBAG/POT



PENDAHULUAN
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan dengan nama ilmiah Capsicum sp. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buah. Pada umumnya masyarakat hanya mengenal beberapa jenis saja, yaitu cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika.
Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya Kalori,Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

SYARAT TUMBUH
Pada umumnya cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27o C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.


TEKNIS PENYIAPAN BENIH
Benih dapat dibuat sendiri dengan cara, memilih buah cabai yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu keringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih dapat dibeli di toko pertanian setempat.

PERSIAPAN TANAM
Benih yang akan ditanam, diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Sebelum persemaian ditanam di tempat yang permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan ± 10 cm yang telah dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Adapun langkah-langkah untuk persiapan tanam, sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam dalam wadah semai berupa tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Penyiapan media tanam ini dapat dilakukan 1 (satu) minggu sebelum penyemaian benih)
2. Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam terlebih dahulu dalam air hangat (50o Celcius) selama ± 24 jam
3. Benih ditebar secara merata pada media persemaian dengan jarak antar benih 5 x 5 cm. Hal ini dilakukan agar pada saat pemindahan tanaman, akar tidak rusak
4. Taburkan selapis tipis tanah di atas benih yang telah ditaburkan. Letakkan wadah semai tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media persemaian tetap lembab.
PEMBIBITAN
1. Benih yang telah berkecambah / bibit telah yang berumur 10-14 hari dapat dipindahkan ke tempat pembibitan
2. Pindahkan bibit ke dalam polybag berukuran 8 x 9 cm sebagai wadah pembibitan. Sebelumnya pot/polybag telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
3. Pada saat bibit dipindahkan, tanah sekitar akar ditekan-tekan agar padat dan bibit dapat berdiri tegak. Kemudian letakkan bibit di tempat teduh dan disiram secukupnya agar kelembaban media terjaga
4. Bibit dapat ditanam di polybag/pot setelah berumur 30 – 40 hari.
PERSIAPAN MEDIA TANAM
1. Siapkan polybag/pot dengan diameter 15 - 20 cm sebagai tempat penanaman
2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag/pot. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar, yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA untuk setiap tanaman (2/3 sisanya digunakan sebagai pupuk susulan)
3. Kemudian siramkan air ke dalam media agar pupuk larut dalam tanah.
PENANAMAN
1. Pilih bibit cabai yang baik, yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama dan penyakit
2. Tanam bibit tersebut di polybag/pot penanaman
3. Tanam bibit tepat di tengah, lalu tambahkan media tanam hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag/pot
4. Padatkan permukaan media tanam dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
PEMELIHARAAN
1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media (dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kelembaban)
2. Lakukan pemupukan susulan (Umur 30 hari setelah tanam /HST : 5 gr KCl per tanaman dan Umur 30 dan 60 HST masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada saat pemupukan dasar
3. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
PEMASANGAN AJIR
Ajir dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi ± 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada usia tanaman 1 bulan.
PENGENDALIAN HPT
1. Untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyebabkan busuk buah, dapat diberikan perangkap dengan menggunakan Antraxtan
2. Untuk mengendalikan serangga penghisap daun seperti thrips, aphid dapat menggunakan insektisida seperti Curacron
3. Untuk mengendaliakan penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan dapat menggunakan fungisida seperti Antracol
Dosis dan aplikasi obat-obatan tersebut dapat dilihat pada label pemakaian
PANEN
Cabai dapat dipanen pada umur sekitar 80 HST. Pemetikan cabai dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan


PENDAHULUAN
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan dengan nama ilmiah Capsicum sp. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buah. Pada umumnya masyarakat hanya mengenal beberapa jenis saja, yaitu cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika.
Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya Kalori,Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

SYARAT TUMBUH
Pada umumnya cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27o C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.


TEKNIS PENYIAPAN BENIH
Benih dapat dibuat sendiri dengan cara, memilih buah cabai yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu keringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih dapat dibeli di toko pertanian setempat.

PERSIAPAN TANAM
Benih yang akan ditanam, diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Sebelum persemaian ditanam di tempat yang permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan ± 10 cm yang telah dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Adapun langkah-langkah untuk persiapan tanam, sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam dalam wadah semai berupa tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Penyiapan media tanam ini dapat dilakukan 1 (satu) minggu sebelum penyemaian benih)
2. Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam terlebih dahulu dalam air hangat (50o Celcius) selama ± 24 jam
3. Benih ditebar secara merata pada media persemaian dengan jarak antar benih 5 x 5 cm. Hal ini dilakukan agar pada saat pemindahan tanaman, akar tidak rusak
4. Taburkan selapis tipis tanah di atas benih yang telah ditaburkan. Letakkan wadah semai tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media persemaian tetap lembab.
PEMBIBITAN
1. Benih yang telah berkecambah / bibit telah yang berumur 10-14 hari dapat dipindahkan ke tempat pembibitan
2. Pindahkan bibit ke dalam polybag berukuran 8 x 9 cm sebagai wadah pembibitan. Sebelumnya pot/polybag telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
3. Pada saat bibit dipindahkan, tanah sekitar akar ditekan-tekan agar padat dan bibit dapat berdiri tegak. Kemudian letakkan bibit di tempat teduh dan disiram secukupnya agar kelembaban media terjaga
4. Bibit dapat ditanam di polybag/pot setelah berumur 30 – 40 hari.
PERSIAPAN MEDIA TANAM
1. Siapkan polybag/pot dengan diameter 15 - 20 cm sebagai tempat penanaman
2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag/pot. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar, yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA untuk setiap tanaman (2/3 sisanya digunakan sebagai pupuk susulan)
3. Kemudian siramkan air ke dalam media agar pupuk larut dalam tanah.
PENANAMAN
1. Pilih bibit cabai yang baik, yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama dan penyakit
2. Tanam bibit tersebut di polybag/pot penanaman
3. Tanam bibit tepat di tengah, lalu tambahkan media tanam hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag/pot
4. Padatkan permukaan media tanam dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
PEMELIHARAAN
1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media (dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kelembaban)
2. Lakukan pemupukan susulan (Umur 30 hari setelah tanam /HST : 5 gr KCl per tanaman dan Umur 30 dan 60 HST masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada saat pemupukan dasar
3. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
PEMASANGAN AJIR
Ajir dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi ± 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada usia tanaman 1 bulan.
PENGENDALIAN HPT
1. Untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyebabkan busuk buah, dapat diberikan perangkap dengan menggunakan Antraxtan
2. Untuk mengendalikan serangga penghisap daun seperti thrips, aphid dapat menggunakan insektisida seperti Curacron
3. Untuk mengendaliakan penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan dapat menggunakan fungisida seperti Antracol
Dosis dan aplikasi obat-obatan tersebut dapat dilihat pada label pemakaian
PANEN
Cabai dapat dipanen pada umur sekitar 80 HST. Pemetikan cabai dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan

PEMBIBITAN TANAMAN CABAI SMKN 1 NGABLAK

BUDIDAYA TANAMAN CABAI DALAM POLYBAG/POT



PENDAHULUAN
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan dengan nama ilmiah Capsicum sp. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buah. Pada umumnya masyarakat hanya mengenal beberapa jenis saja, yaitu cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika.
Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya Kalori,Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

SYARAT TUMBUH
Pada umumnya cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27o C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.


TEKNIS PENYIAPAN BENIH
Benih dapat dibuat sendiri dengan cara, memilih buah cabai yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu keringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih dapat dibeli di toko pertanian setempat.

PERSIAPAN TANAM
Benih yang akan ditanam, diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Sebelum persemaian ditanam di tempat yang permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan ± 10 cm yang telah dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Adapun langkah-langkah untuk persiapan tanam, sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam dalam wadah semai berupa tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Penyiapan media tanam ini dapat dilakukan 1 (satu) minggu sebelum penyemaian benih)
2. Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam terlebih dahulu dalam air hangat (50o Celcius) selama ± 24 jam
3. Benih ditebar secara merata pada media persemaian dengan jarak antar benih 5 x 5 cm. Hal ini dilakukan agar pada saat pemindahan tanaman, akar tidak rusak
4. Taburkan selapis tipis tanah di atas benih yang telah ditaburkan. Letakkan wadah semai tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media persemaian tetap lembab.
PEMBIBITAN
1. Benih yang telah berkecambah / bibit telah yang berumur 10-14 hari dapat dipindahkan ke tempat pembibitan
2. Pindahkan bibit ke dalam polybag berukuran 8 x 9 cm sebagai wadah pembibitan. Sebelumnya pot/polybag telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
3. Pada saat bibit dipindahkan, tanah sekitar akar ditekan-tekan agar padat dan bibit dapat berdiri tegak. Kemudian letakkan bibit di tempat teduh dan disiram secukupnya agar kelembaban media terjaga
4. Bibit dapat ditanam di polybag/pot setelah berumur 30 – 40 hari.
PERSIAPAN MEDIA TANAM
1. Siapkan polybag/pot dengan diameter 15 - 20 cm sebagai tempat penanaman
2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag/pot. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar, yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA untuk setiap tanaman (2/3 sisanya digunakan sebagai pupuk susulan)
3. Kemudian siramkan air ke dalam media agar pupuk larut dalam tanah.
PENANAMAN
1. Pilih bibit cabai yang baik, yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama dan penyakit
2. Tanam bibit tersebut di polybag/pot penanaman
3. Tanam bibit tepat di tengah, lalu tambahkan media tanam hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag/pot
4. Padatkan permukaan media tanam dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
PEMELIHARAAN
1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media (dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kelembaban)
2. Lakukan pemupukan susulan (Umur 30 hari setelah tanam /HST : 5 gr KCl per tanaman dan Umur 30 dan 60 HST masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada saat pemupukan dasar
3. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
PEMASANGAN AJIR
Ajir dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi ± 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada usia tanaman 1 bulan.
PENGENDALIAN HPT
1. Untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyebabkan busuk buah, dapat diberikan perangkap dengan menggunakan Antraxtan
2. Untuk mengendalikan serangga penghisap daun seperti thrips, aphid dapat menggunakan insektisida seperti Curacron
3. Untuk mengendaliakan penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan dapat menggunakan fungisida seperti Antracol
Dosis dan aplikasi obat-obatan tersebut dapat dilihat pada label pemakaian
PANEN
Cabai dapat dipanen pada umur sekitar 80 HST. Pemetikan cabai dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan.